Postingan

KEBIASAAN

Gambar
Pembeda antara orang sukses dan orang gagal adalah “KEBIASAN”, orang sukses memiliki “KEBIASAN” yang baik orang gagal memeliki “KEBIASAN”   yang buruk,   orang sukses adalah dia yang mengendalikan “KEBIASANNYA” dan orang gagal adalah yang dikendalikan “KEBIASANNYA”.

Meramahkan Masalah

Gambar
Ward, yang dikenal dengan gaya humor satirnya, mengajak kita untuk memandang masalah bukan sebagai musuh yang menakutkan, melainkan sebagai tamu yang harus dihadapi dengan kepala dingin. Dalam hidup, masalah adalah keniscayaan. Menolaknya dengan panik atau marah justru membuatnya terasa lebih berat dan berlama-lama tinggal dalam pikiran. Sebaliknya, jika kita menyambutnya dengan sikap ramah—yakni menerima keberadaannya, mempelajari akar penyebabnya, lalu mencari solusi tanpa terburu-buru—kita sedang mempercepat proses penyelesaiannya. Sikap ini ibarat membuka pintu, mempersilakan masalah masuk sebentar, lalu menyiapkan jalan keluar yang membuatnya segera pergi. Ward seakan mengingatkan bahwa humor, ketenangan, dan penerimaan adalah senjata ampuh melawan beban hidup. Masalah tidak selalu bisa kita pilih, tetapi cara menyikapinya sepenuhnya berada di tangan kita.

Belum Berjudul

Di zaman sekarang, banyak orang merasa tidak dihargai meskipun sudah berusaha keras. Entah di tempat kerja, pertemanan, atau bahkan hubungan asmara, perasaan tidak dianggap bisa bikin frustasi. Tapi, tahukah kamu? Menghargai diri sendiri dan membangun citra yang kuat adalah kunci utama agar orang otomatis menghormatimu—tanpa perlu memintanya. Berikut trik-triknya:   1. Tunjukkan Konsistensi dalam Tindakan   Orang menghargai mereka yang bisa diandalkan. Jika kamu selalu menepati janji, menyelesaikan tugas tepat waktu, dan bersikap stabil dalam berbagai situasi, orang akan melihatmu sebagai pribadi yang solid. Konsistensi membangun kepercayaan, dan kepercayaan adalah dasar dari penghargaan.   2. Jangan Terlalu Mudah Tersedia   Di era serba instan ini, banyak orang terbiasa dengan hal-hal yang mudah didapat. Jika kamu selalu ada setiap kali diminta, orang akan perlahan menganggap wajar keberadaanmu. Sesekali, beri jarak. Biarkan mereka merasakan bahw...

Makna Setiap Ujian

Gambar
Setiap Ujian Pasti Ada Ujungnya Hidup tidak akan selalu sesuai harapan. Ada kalanya kita jatuh, ada saat kita terpuruk. Namun, sebagaimana hujan yang lebat pun akan reda, begitu pula ujian hidup. Seberat apa pun beban yang ditanggung, akan tiba masa di mana Allah bukakan jalan keluar. Yang bersabar dan bersyukur, dialah pemenangnya. Kita perlu memahami bahwa setiap manusia memiliki bagiannya masing-masing dalam ujian hidup. Tidak ada yang luput dari cobaan. Bahkan para nabi dan orang-orang saleh yang paling dicintai Allah sekalipun, tak pernah lepas dari derita. Hal ini bukan karena Allah tak sayang, melainkan justru karena kasih sayang-Nya begitu besar, hingga Ia ingin jiwa-jiwa hamba-Nya disucikan dan diangkat derajatnya. Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an: وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, ke...

Kebaikan Beda - Beda Versi

Tumbuh Dari Tangan yang Tak Terlihat Setiap kita punya porsi kebaikan masing-masing. Ada yang hadir lewat lisan yang menenangkan, ada pula yang diam-diam menjadi pelindung dalam doa. Jangan kira kebaikan selalu tampak di depan mata. Sebab sesungguhnya, banyak jiwa tumbuh dan bertahan justru karena tangan-tangan yang tak ingin disebut namanya. Dalam perjalanan hidup yang panjang, kita kadang silau oleh sinar yang menyilaukan, dan lupa pada cahaya yang tenang namun menghangatkan. Tidak semua kebaikan harus tampil di panggung. Tidak semua tangan yang menolong harus dikenali. Ada kebaikan yang bekerja dalam senyap, namun mengakar dalam dan menyelamatkan banyak jiwa. Setiap manusia diberi Allah keunikan dalam memberi manfaat. Ada yang menyentuh banyak orang lewat perbuatan nyata, ada yang hadir lewat kata-kata sederhana, ada pula yang memilih jalan sunyi: diam-diam berdoa, menyisihkan sedikit rezeki, atau menyembunyikan derma dari tangan kiri. Ketiganya tak bisa dibandingkan, apalagi dipert...

Kesalahan

Ada keputusan yang seperti mencoret dengan pensil, mudah dihapus, dicoba lagi.  Tapi ada juga yang seperti tato, ketika membuat sakitnya lama, menghapusnya lebih sakit lagi. Di dunia ini tidak ada yang   sempurna.  Kadang kita melakukan salah. Bahkan salah besar. Tapi manusia bukan Canva. Tak ada tombol undo. Menyesal boleh. Tapi jangan berlama-lama. Tugasmu bukan mengutuki masa lalu, tapi memilih langkah terbaik dari titik sekarang. Bukan dari titik andai-andai. Next play mentality. Selama game belum selesai, kamu masih bisa memperbaiki.

Jangan Jadi Mental Tempe

Hidup gak selalu ramah. Kadang lo di atas, kadang dibanting sampe rasanya pengen nyerah. Di situasi kayak gitu, mental lo yang bakal jadi penentu - lo bangkit atau hancur. Tapi sayangnya, banyak orang pengen sukses,tapi masih punya mental rapuh. Gampang down, gampang baper, dan gak tahan tekanan. Bahasa kasarnya, mental tempe atau lembek, gak bisa diandalkan. Lo ngerasa relate? Mungkin lo gak sadar kalau lo masih punya mental kayak gitu. 1. Gampang Baper Sama Kritik.  Lo dikasih masukan sedikit, langsung ngambek. Padahal, kritik itu bisa jadi bahan buat lo berkembang. Kalau tiap kritik dianggap serangan pribadi, gimana bisa maju? 2. Nyalahin Keadaan Terus.  Apapun yang terjadi, selalu salahin cuaca, pemerintah, orang tua, atau temen. Padahal, lo gak pernah ngaca dan tanya: "Gue udah ngelakuin yang terbaik belum?" 3. Takut Gagal, Jadi Gak Berani Nyoba.  Lo pengen sukses, tapi gak pernah mulai karena takut gagal. Maunya instan, padahal semua orang besar pasti pernah jatuh d...

Hal Yang Tak Tersampaikan Tentang Kemerdekaan Bangsa Kita

*"Cara Bangsa Kita Bisa Merdeka"* Anda yang lahir digenerasi 90an pasti pernah mendapat soal seperti ini ketika disekolah : *Indonesia merdeka karena :* a. Diberikan oleh penjajah b. cakcikcuk cakcikcuk c. dum dum dum dum d. Karena perjuanagan Rakyat Indonesia Pasti Anda memilih yang *D* bukan.? Selain memang kita diajarkan seperti itu, namun sesungguhnya itu tidak "Utuh" ada hal yang kurang. Saya ceritakan ini by fakta (silahkan cari di google nanti) dan pendekatan yang lebih utuh dan seru.. :)  Jadi Belanda itu mundur dari Indonesia bukan semata - mata Jepang datang dan "Mendepak" Belanda. Belanda mundur karena sedang mengalami hal sulit di negaranya, dimana Jerman menyerang Belanda, sehingga kondisi dalam negerinya melemah, So..,mundurlah dia.  Jadi tidak semata - mata Jepang "Datang" dan "Mendepak" Belanda sehingga Belanda pergi.  Ok lanjut., Lalu kita mengalami penjajahan yange ke - 2 oleh Jepang. Nah disini juga kita merdeka bukan...