KECERDASAN EMOSIONAL
Banyak sekali
orang yang beranggapan bahwa IQ yang tinggi akan menentukan kesuksesan
kehidupan seseorang, Daniel Goleman dalam bukunya memberikan kita pembelajaran
bagaimana orang yang ber IQ tinggi gagal dan orang yang ber IQ rendah sukses. Mengapa bisa demikian.?
“Kecerdasan Emosional” itulah
jawabannya.
Kecerdasn
Emotional meliputi kontrol diri, empati, semangat, ketekunan, motivasi diri,
serta kecakapan sosial. Sering kita berjumpa orang yang begitu pintar tetapi
menyebalkan hal ini disebabkan kurangnya kecerdasan emosional yang dia miliki.
Pada buku “EMOTIONAL INTELLIGENCE” dipaparkan sebuah penelitian untuk
mengetahahui kecerdasan emosional yang
dimiliki anak – anak. Pada sebuah ruangan dikatakan kepada setiap anak bahwa
dia dapat engambil marshmellow yang ada dimeja jika dia mau tetapi dia akan
mendapat 1 marshmellow lagi jika dia mau menunggu sang peneliti kembali. Beberapa
anak ada yang tergoda langsung mengambil marshmellow ada pula yang menahan
dirinya sampai tiba sang peniliti agar mendapat 1 marshmellow lagi. Setelah
kejadiaan tersebut maka diamati anak-anak yang bisa menahan dirinya dan tidak
bisa menahan dirinya sampai mereka bekerja dan ternyata mereka yang mampu
menahan dirinya memiliki kehidupan yang lebih baik.
Diceritakan
bahwa di Amerika jumlah kriminalitas remaja meningkat, angka melahirkan dibawah
umur atau diluar nikah meningkat, angka pembunuhan juga meningkat. Para ahli
berkesimpulan bahwa sudah hilangnya kecerdasan emosional dimasyarakat kita yang
menyebabkan semua hal ini terjadi. Orang – orang sudah tidak lagi berempati
pada sesama, orang tua sudah tidak lagi mengajarkan nilai-nilai luhur seperti bertanggungg
jawab, toleransi, empati, bersabar sehingga anak – anak mereka menjadi brutal,
bahkan mungkin orang tua merekapun tidak memiliki nilai –nilai luhur tersebut.
Pada akhirnya
para akademisi dan pemerintah membuat program mata pelajaran disekolah –
sekolah yang dapat mengajarkan para murid untuk memahami dan mempunyai
kemampuan bertanggung jawab, berempati, bersabar, menghormati sesama dan cakap
berinterkasi dan menahan diri. Pada awalnya guru-guru disekolah enggan
melaksanakannya banyak yang menolak tawaran untuk mengajarkan mata pelajaran
tersebut. Tetapi setelah dijalani oleh sebagian guru yang menjalaninya, mereka
merasakan kepuasan batin yang sungguh luar biasa, mereka bahagia karena dapat
mengajarkan nilai-nilai luhur tersebut kepada anak-anak murid mereka membuat
para guru yang lain pun tertarik untuk mengajar pelajaran itu.
Lantas setelah
program ini terus berjalan angka kriminalitas remaja menurun, angka melahirkan
dibawah umur atau diluar nikah menurun, angka pembunuhan juga menurun. Pada buku
Daniel Goleman ini akan dijelaskan mengenai lebih meyeluruh mengenai
“KECERDASAN EMOSIONAL” cara mempalajarinya, cara penerapannya, kerugiannya jika
kita “BUTA KECERDASAN EMOSIONAL” semoga dengan mempelajarinya kita dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari menjadikan kita lebih sukes dan
bahagia. :)
Oh ya buku ini juga mengejarkan
bagaimana mengelola emosi dalam berumah tangga, mudah-mudahan rumah anda bisa
menjadi tentrem dan adem.hehehe
Komentar
Posting Komentar