Jadikan Orang Lain Sebagai Cermin
Di suatu pagi, Socrates duduk di tepi taman Akademi. Seorang muridnya datang, tampak kecewa dan penuh keluhan.
Murid: "Guru, mengapa dunia ini penuh dengan orang bodoh? Aku melihat begitu banyak kesalahan, kebodohan, kemunafikan… dan aku merasa lelah menghadapinya."
Socratespun Memandang langit sore yang mulai meredup:
"Anakku, Jika kau sibuk menunjuk semua kesalahan di luar dirimu, kapan kau punya waktu untuk melihat ke dalam hatimu sendiri?"
Murid: "Tapi guru.... bukankah kita harus peduli dengan keburukan di sekitar kita?"
Socrates: "Tentu, anakku. Tapi peduli tidak berarti menghakimi. Lihatlah api kecil—jika kau terus meniup angin ke arah api orang lain agar padam, kau bisa lupa menjaga apimu sendiri. Dan saat malam tiba, kau akan berdiri dalam kegelapan yang kau ciptakan sendiri."
Murid: "Lalu… apa gunanya melihat kesalahan orang lain?"
Socrates: "Gunanya hanya satu: sebagai cermin, bukan senjata. Jika kau melihat kesombongan, tanyakan apakah hatimu bebas dari itu. Jika kau melihat kebodohan, tanyakan apakah pikiranmu telah terbuka. Dunia ini bukan ladang untuk menanam penghakiman, tapi tempat untuk menumbuhkan kesadaran."
Murid itupun Menunduk perlahan: "Jadi aku harus mulai dari diriku sendiri?"
Socratespun Berdiri perlahan dan menepuk pundaknya: "Bukan hanya mulai, tetapi kembali ke sana setiap hari. Karena musuh terbesar bukanlah kebodohan orang lain, tapi keengganan kita untuk membenahi diri. Seperti tukang kayu yang terus memperbaiki rumah orang lain, tapi membiarkan atap rumahnya sendiri bocor."
"Socrates berpesan bahwa hidup bukan tentang menjadi hakim bagi dunia, tapi menjadi pembelajar yg rendah hati. Menyalahkan orang lain hanya akan menjauhkan kita dari proses pertumbuhan pribadi. Karena pada akhirnya, dunia akan menjadi lebih baik bukan karena kita menghakimi lebih keras, tapi karena kita memperbaiki diri lebih dalam." Yups Terus memperbaiki diri melalui pencerahan filosofis Teropong Filsafat
Filsafat Socrates
@sorotan #katafilsafat
Komentar
Posting Komentar