Merenungkan Pengalaman
📖 John Dewey
❝Kita tidak belajar dari pengalaman. kita belajar dari merenungkan pengalaman❞
Kutipan dari John Dewey ini menekankan bahwa pengalaman itu sendiri tidak cukup untuk pembelajaran. Proses refleksi atau perenungan adalah kunci untuk mengubah pengalaman menjadi pengetahuan dan pemahaman.
Pengalaman sebagai Bahan Mentah:
Pengalaman adalah dasar dari pembelajaran, tetapi hanya sebagai bahan mentah. Kita mengalami berbagai hal setiap hari, tetapi tidak semua pengalaman tersebut menghasilkan pembelajaran yang bermakna.
Refleksi sebagai Proses Pengolahan:
Refleksi adalah proses aktif untuk menganalisis, mengevaluasi, dan memahami pengalaman. Melalui refleksi, kita dapat mengidentifikasi pola, menarik kesimpulan, dan mengembangkan pemahaman yang lebih dalam.
Pembelajaran yang Bermakna:
Pembelajaran yang bermakna terjadi ketika kita mampu menghubungkan pengalaman dengan pengetahuan yang sudah ada, mengidentifikasi implikasi, dan menerapkan pembelajaran tersebut di masa depan.
Pentingnya Pemikiran Kritis:
Refleksi membutuhkan pemikiran kritis. Kita perlu mempertanyakan asumsi, mengevaluasi bukti, dan mempertimbangkan perspektif yang berbeda.
Setelah mengalami suatu peristiwa, luangkan waktu untuk merenungkan apa yang terjadi, mengapa itu terjadi, dan apa yang bisa dipelajari dari pengalaman tersebut.
Tuliskan jurnal, diskusikan pengalaman dengan orang lain, atau gunakan teknik refleksi lainnya untuk membantu memproses pengalaman.
Jangan hanya mengulangi pengalaman, tetapi gunakan refleksi untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan.
Dengan kata lain, pengalaman adalah guru yang baik, tetapi refleksi adalah guru yang lebih baik.
Sumber: Literature Papua.com
.
.
.
.
.
.
.
#PemikiranMendalam #PemikiranFilsafat #Kesadaran #Etika #KebijaksanaanStoik #Ontologi #Estetika #Metafisika #Filsafat #Kebijaksanaan #Stoikisme #Stoik #FilsafatStoik #filsafatpendidikanpapua #filsafatpendidikan #PolamindsetPertumbuhan #Filsuf #literaturepapua #Literaturepapua_com
Komentar
Posting Komentar