Kisah Kurususku
*Belikan Anak Motor atau Kursuskan Anak*
Pada tahun 2012 ketika saya duduk dibangku kelas 3 SMK Farmasi.
Ayah saya bilang, nak kamu nanti lulus SMK kerja aja di Apotek atau Klinik di luar negri aja yaaa..
Seperti Singapore, Malaysia, Australia, atau negara2 maju lain yang bahasa utama atau mix bahasa sehari2nya Bahasa Inggris.
Saya langsung terkobar api semangat dari apa yang dikatakan ayah saya.
Menurut saya cita – cita saya yang awalnya berharap bekerja di Apotek atau Rumah Sakit di Indonesia langsung melasat jauh ke luar negri.
Kata saya, "baiklah yah, kakak akan coba cari tempat kursus B. Inggrisnya.
Muterlah saya seharian sendiri dengan tukang ojek pangkalan waktu itu belum ada gojek. Saya minta tukang ojek pangkalan tersebut antar saya keliling Cibinong saya bayar 50 ribu.
Saya pulang dan lapor ke ayah saya, tak ada yah tempat kursus yang bagus menurut kakak.
Saya sebagai anak muda biasa juga tergiur seperti nama – nama besar tempat kursus Bahasa seperti LIA, EF, dan Eden.
Tapi untuk 1 level disana mungkin pada saat itu bisa mencapai 3 – 7 juta.
Saya tak mau terlalu membebani orang tua saya.
Akhirnya besoknya ayah saya manggil, kak sini..
Di dekat talang, di jalan baru Bogor ada tempat kursus kayaknya unik tuh ka.
Plangnya kalau mau cas, cis cus ngomong B. Inggris kesini aja.
Akhirnya karena ayah saya orangnya unik melihat hal yg unik seperti itupun jadi tertarik.
Kami datang berdua, disambut oleh kepala kursusnya langsung.
Dijelaskan kalau disini untuk jadwal ada yang 2 kali seminggu dan ada yang sekali seminggu.
Karena SMK Farmasi saya pulang agak sore tak terkerjar mengambil yang kelas 2 x seminggu.
Akhirnya saya memilih yg setiap hari sabtu mulai habis dzuhur sampai jam maghrib.
1 level waktu itu saya ingat 1,1 jt. Dan 1 level saya rada lupa antara 3 atau 4 bulan.
Nah singkat cerita saya selesai 1 level. Dan saya merasa cukup berkembang kemampuan bahasa saya.
Saya memberanikan untuk bilang ke ayah mau tambah 1 level lagi.
Ayahpun menyetujui.
Nah di level 2 inilah saya berkembang pesat Miss yg mengajari kami mulai menggoreng kita lebih intens lagi.
Saya ingat yang lanjut ke lv 2 dari lv sebelumnya hanya saya dan 1 orang mahasiswi UI jurusan Psikologi.
Sisanya orang baru.
Dan kami ber 2 yang terkadang hanya datang ber 2.
Yang lain angot-angotan bahkan ada seorang bapak yang sudah daftar dan 1 kali ikut, berikutnya entah tak ada kabar.
Saya mikirnya dulu uang 1,1 jt dibuang – buang begitu saja.
Sekarang Miss mengajarkan inti dari bagaimana bisa ngomong Bahasa Inggris cas, cis, cus.
Ibu dan bapak dulu kita sebelum ada google translate pasti pakai kamus untuk belajar disekolah.
Ternyata intinya ada dikamus itu yang bagian tengah yang warnanya beda sendiri dgn halaman – halaman yang lain.
Miis suruh kami berdua duel siapa yang paling banyak bisa menghafal apa yang ada di tengah kamus tersebut.
Kami dikasih waktu 2 minggu sebelum duel berlangsug.
Saya karena saking polosnya dan saking semangatnya itu tengah kamus yang warna halamannya beda saya foto copy.
Kira – kira ada kurang lebih 20 halaman fotocopyan ukuranny kertas buku tulis biasa.
Selama 2 minggu itu fotocopyan itu saya bawa kemana – mana mulai di angkot, saat saya jaga toko, pulang jaga toko.
Sampe ada 1 temen yang 1 angkot dengan saya nanya..
Yar lu ngapai sih..??
Itu kertas w liat lu bawa terus kemana – mana, sampe kumel banget, lu buka tutup, buka tutup lagi.
Saya jawab dengan sangat elegan “i want to speak english fluently.”🙏🏻😁🙏🏻😁
Singkat cerita waktu duel pun tiba.
Kita hanya dikasih waktu 2 jam kalau gak salah untuk menulis dikertas Folio apa yang sudah terhafal.
Alhamdulillah saya dapat 6 atau 8 halaman (agak lupa) kertas folio berarti antara 3 atau 4 kertas folio full.
Kami hampir seimbang dia kalau tak salah 4 atau 5 kertas folio.
Saya fikir tak apalah kalah sedikit sama anak UI ini. hehehe
Nah jadi di tengah kamus itu isinya kata kerja bentuk ke 1, ke 2, dan ke 3.
Baik yang beraturan seperti :
Study, studied, studied
Atau yang tak beraturan seperti :
Go, went, gone.
Kalau yg beraturan mah InsyaAllah mudah hafalnya.
Tapi yang gak beraturan ini bikin nangis kadang – kadang ngafalinnya.hehe (bercanda ^_^)
Kalau kita udah hafal Verb 1, 2, dan 3.
Mudah udah ngomong bahasa Inggrisnya. Memang kosa kata yang lain juga penting untuk iketahui artinya.
Tapi kalau kita udah menguasi Verb 1, 2 ,3 belajar gramer akan sangat mudah.
Yang imbasnya kalau kita ikut test Toefl atau Ielts perbekalan 1 atau 2 bulan InsyaAllah scorenya tak buruk lah.hehehe
Ok, kita lanjut..
Singkat cerita saya lulus SMK Farmasi.
Kepala sekolah sudah tau niatan saya untuk berkeja di luar negri.
Tapi ala kulihal ternyat chanel Sang Kepala Sekolah sedang tak bisa bantu.
Singkat cerita sayapun keterima Psikotes diperusahaan yang bikin Natur-E.
Saat interview dengan Manager HRD, beliau tanya apa nilai Plus kamu dibandingkan yang lain.?
Saya bilanh, “saya jago Bahsa Inggris Pak”.
Ok kalau gitu sekarang kita interview pake bahasa Inggris, saut sang Manager.
Bak,buk, cas, cus,cas,cus.
Ternyata heran ini manager ko bocah umur 18 tahun tapi udah bisa setara dia bahasa Inggrisnya.
Akhirnya sang Manager bilang, “ OK, You are good material”.
Artinya ni bocah ibarat kayu untuk di pahat udah kayu kuaitas bagus tinggal dipahat yang bener sama atsannya dan dipoles jadi nih anak.
Karena posisi yang saya akan tempati itu sebenarnya untuk posisi Apoteker saya baru Asisten Apoteker, tp karena dilihat saya bahan baku yang bagus tinggal di poles atau pahat jadi..Jadilah saya diterima di posisi itu.
Pesan yang ingin saya sampaikan :
1. Daripada anak minta beliin motor yang bisa sampe belasan juta mending kursusin aja entah bahasa, musik, vocal, tari dll itu lebih kepake di dunia nyata.
2. Allah Maha Mengatur Segalanya, yang saya kira perjuangan saya sia – sia Kursus Bahasa yg biayanya tak kecil, tenaga, fikiran yg saya habiskan..Ternyata tetap terpakai untuk saya mendapat pekerjaan yang Alhamdulillah, seharusnya posisi tersebut diisi oleh orang dengan kualifikasi diatas saya.
Membuat sang Manager kagum dengan kemampuan bicara Bahasa Inggiris saya bisa menyamai dia.
3. Dan Itulah pentingnya nilai Plus..kita maaf fisik biasa aja misalkan tapi kita jago masak, jago jahit, sikap dan attitide kita baik kita tetap diperhitungkan orang.
Kebalikannya kita fisik oke, tp judes, malesan, gak bisa diajak kerjasama dll. Anda akan kurang diperhitungkan orang.
4. Pesan terakhir carilah nilai plus anda, entah datang kerja lebih pagi, mau kerjain kerjaan yang bukan job desk kita.. kita bisa musik dll, apa aja yang bikin kita punya value lebih ketimbang yang lain.
ketika kita sudah punya nilai plus bantu yg lain agar mereka punya nilai plus pula yg lain.
Jadi kita bisa *berkolaborasi* nantinya..
Semoga kedepan kita bisa lebih menyemangati anak - anak kita untuk berfikir dan bericita – cita besar.
Seperti ayah saya yang menancapkan cita – cita besar dalam hati saya untuk menjadi Asisten Apoteker di negri orang yang lebih baik.
Sekian tulisan ini, saya ucapkan terima kasih sudah membaca ^_^
Wassalammu’alaikum Wr. Wb
zahvanakhyar.blogspot.com/
Komentar
Posting Komentar