Menulis Yang Sebenarnya

*Selamat hari pendidikan

Kalian tahu tugas penulis? Menulis apa yang harus orang lain baca, bukan apa yang orang lain suka baca. Itulah penulis. 

Terkesan congkak? Sombong? Tidak. Itulah sejatinya seorang penulis; dia tidak peduli dgn orang lain akan sakit hati, marah, baper, kesal, ilfil. Dia menulis realitas, keresahan, dia menulis kenyataan, fakta. Dia menggunakan kemampuannya, analisis, pengetahuan, wawasan, angka2, semua yg dia punya, digunakan sebaik mungkin. Karena sudah sebaik mungkin dia melakukannya, belum tentu juga masuk ke kepala orang lain. 

Nah, apa tugas politisi? 

Inilah yang jadi "misteri" hingga hari ini.

Contoh, ketika tanggal 2 Mei, ribuan politisi, pejabat2, lembaga2 negara berebut mengucapkan selamat hari pendidikan nasional. Lantas menulis yg indah2, hebat2, keren2. Sampai lupa, boleh jadi, merekalah bagian dari masalah tsb. Apa sih tujuan mereka halu menjual mimpi seolah pendidikan kita bagus dan keren sekali?

Sorry, pendidikan di negeri ini, 20 terakhir telah berubah menjadi 'PROYEK!'. Dikit2 proyek kurikulum baru, dikit2 proyek buku teks baru, dikit2 proyek ini, proyek itu. Lantas penyakit ini menjangkiti hingga ke sekolah2. Dikit2 proyek study tour, dikit2 proyek seragam, dikit2 proyek.

Bahkan makan siang gratis? Bah! Itu tuh juga proyek. Lucu sekali kalau kalian percaya itu 100% demi anak2 Indonesia tumbuh sehat, pintar, bla bla bla. Itu tuh PROYEK!

Tapi terserah kalian sajalah toh.

Selamat hari pendidikan nasional. Negara dengan 280 juta penduduk. Skor PISA terbenam di bawah. Minat baca blangsak. Sementara kampus2 mahal, SPP meroket, dengan kualitas semakin turun. Bahkan dibanding Malaysia, Thailand, Filipina pun kita minder sekarang dari ranking universitas top dunia. Apalagi dibanding Singapura, Australia.

Pembanding kita memang tinggal-lah Timor Leste. 

Tapi tdk masalah. Toh, menurut Pak Presiden, "kadang2 orang terlalu pintar nggak jadi apa2". Mending jadi fufufafa saja. Tdk pintar, tdk perlu sekolah di tempat top, tdk perlu IPK tinggi dll, bisa jadi pejabat.

*Tere Liye

**foto dari Antarafoto, ilustrasi sj. tenang ini tuh di negara Wakanda, di Indonesia, sdh nggak ada anak2 SD naik motor.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEBIASAAN

Perkecil Circlemu

Bipolar Dan Kopi