Menghargai Pendapat Orang Lain

Merasa paling benar adalah jebakan batin yang halus namun berbahaya. Saat seseorang terlalu mengagumi pendapatnya sendiri, ia tak lagi membuka ruang untuk belajar, mendengar, atau tumbuh. Ia terjebak dalam keyakinan bahwa hanya pandangannya yang layak didengar, sementara pendapat orang lain dianggap remeh atau salah. Padahal, kebenaran sering kali bersifat kompleks dan tak selalu bisa dimonopoli oleh satu suara saja.

Merendahkan pendapat orang lain bukan hanya menunjukkan kesombongan intelektual, tetapi juga mempersempit cakrawala berpikir. Dunia ini penuh dengan sudut pandang yang beragam dan dari keberagaman itulah pemahaman yang utuh bisa muncul. Orang yang bijak tidak menutup diri, justru senang diuji, dikritik, dan diperluas wawasannya melalui dialog yang jujur. Mendengar bukan berarti lemah, justru itu tanda kekuatan untuk memahami lebih dalam.

Merendah dalam berpikir adalah tanda dari kecerdasan yang matang. Orang yang sadar akan keterbatasannya tahu bahwa setiap suara bisa membawa hikmah, bahkan dari orang yang paling berbeda sekalipun. Maka, bukan hanya pendapat sendiri yang perlu dihargai, tapi juga keberanian untuk mendengarkan, mempertimbangkan, dan belajar dari yang lain itulah tanda kedewasaan intelektual yang sejati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEBIASAAN

Bipolar Dan Kopi

Perkecil Circlemu