Tawakal Kepada Allah
---
Kisah Lelaki Bijak dan Kudanya yang Hilang
Di sebuah desa, hiduplah seorang lelaki tua yang dikenal bijak dan selalu berprasangka baik terhadap segala kejadian. Suatu hari, kuda satu-satunya milik lelaki tua itu hilang dari kandang. Penduduk desa datang dan berkata:
> “Para tetangga bilang, betapa sial nasibmu, kudamu hilang!”
Tapi si lelaki bijak hanya menjawab:
> “Aku tak tau, siapa tau ini baik, tapi siapa tahu juga buruk.”
Beberapa hari kemudian, kuda itu kembali, membawa beberapa kuda liar bersamanya. Orang-orang desa takjub dan berkata :
> “Wah, betapa beruntungnya kamu! Dulu hanya satu kuda, sekarang kamu punya banyak!”
Tapi lelaki itu tetap tenang dan menjawab:
> “Siapa tahu ini baik, siapa tahu juga ini buruk.”
Tak lama kemudian, anak lelaki si orang tua mencoba menunggangi salah satu kuda liar, tapi terjatuh dan kakinya patah.
Kembali, orang-orang desa berkata:
> “Betapa malangnya nasibmu, anakmu kini cacat!”
Dan si lelaki bijak tetap menjawab:
> “Siapa tahu ini baik, tapi siapa tahu juga buruk.”
Beberapa minggu kemudian, kerajaan mengirim tentara ke desa untuk merekrut pemuda-pemuda untuk ikut perang besar. Banyak anak muda dibawa paksa — dan sebagian tidak pernah kembali.
Tapi anak lelaki si orang tua tidak ikut karena kakinya patah.
Warga desa lagi-lagi berkata:
> “Betapa beruntungnya kamu.! Anakmu selamat karena kakinya patah.”
Dan si lelaki tetap berkata:
> “Siapa tau ini baik, siapa tau juga ini buruk.”
---
Pelajaran dari Kisah Ini
Ini mencerminkan sikap husnudzon kepada Allah — berprasangka baik atas segala takdir. Meski tidak tahu maksud dari setiap kejadian, kita percaya bahwa:
> “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah: 216)
Kita sering berusaha dan memperjuangkan sesuatu yg sebenarnya di Mata Allah belum tentu baik belum tentu buruk.
Kita hanya diminta mengimani apapun yg terjadi itulah yg terbaik mau hasil yg kita perjuangkan tersebut baik atau buruk jangan menyalahkan Tuhan.
Krn buruk saat ini tapi dimasa depan bisa jadi baik.
Dan sebaliknya baik menurut kita saat ini dimasa depan bisa jadi buruk.
Hanya Allah yg bisa melihat Masa Depan seseorang termasuk kita.
Bisa jadi orang tersebut atau kita saat ini buruk tapi di masa depan kita baik.. Aamiin Yarabbal 'Alamin..
---
Komentar
Posting Komentar