Kisah Singkat Sahabat Rasulullah Abdullah bin Jahsy Radhiallâhu 'anhu

Abdullah mencintai Rasulullah ketika suatu kejadian dimana saat itu kak’bah sedang dipugar karena terkena banjir. Lalu terjadi keributan terhadap Kabilah (suku) mana yang berhak meletakkan batu Hajar Aswad. Hal ini sampai hampir menimbulkan perperangan antar Kabilah - kabilah (suku - suku) tersebut.

 

Akhirnya sesepuh dikalangan mereka memberi jalan tengah dengan memberi solusi -> orang yang pertama kali masuk Baitullah esok pagilah yang berhak menentukan Kabilah (suku) mana yang berhak meletakkan batu Hajar Aswad.

 

Merekapun sepakat, ternyata yang masuk pertama kali ke Baitullah (Masjidil Haram sekarang) esok pagi adalah Muhammad Al – Amin (Gelar atau sebutan bagi orang yang terpercaya dan jujur kala itu), saat itu Nabi Muhmmad belum diutus menjadi nabi karena kita sama – sama tahu Nabi Muhammad diutus menjadi nabi saat usia 40 tahun, saat itu belum 40 tahun umur Nabi Muhammad.

 

Lalu karena “Muhammad” yang masuk pertama kali ke Baitullah pagi itu dan beliau berhak menentukan Kabilah (suku) mana yang menaruh batu Hajar Aswad.

 

Disinilah terlihat tanda - tanda kenabian pada diri "Muhammad" Sang Al - Amin.

 

Beliau menggelar mantel atau sekarang dikita mungkin jacketnya dibawah / tanah lalu ditaruh oleh “Muhammad” batu Hajar Aswad tersebut ditengah – tengah mantel atau jaketnya yang sudah digelar tersebut.

 

Lalu Muhammad memerintahkan agar masing – masing Kepala Kabilah (Kepala Suku) yang hadir untuk memegang ujung mantelnya dan mengangkat Bersama – sama batu Hajar Aswad tersebut.

 

Lalu ketika sudah sampai didepan tempatnya untuk meletakkan batu Hajar Aswad “Muhammad” mengambil batu tersebut dan menaruhnya ditempatnya.

            Pelajaran :

 

1.      Nabi Muhammad sejak dahulu diberi gelar Al – Amin yang berarti orang yang jujur dan dapat dipercaya padahal waktu itu beliau belum diangkat menjadi Nabi dan Rasul.

 

2.      Betapa cerdas dan arifnya beliau dalam memutuskan atau menyelesaikan sebuah masalah yang pelik, beliau menggelar jaketnya, lalu seluruh kepala suku memegang jaket tersebut dan bersama – sama membawa batu Hajar Aswad (tentulah semua kabilah (suku)/senang dengan keputusan ini).

 

3.    Untuk diri kita pelajaran paling pentinnya adalah jadilah Al – Amin orang yang jujur dan dapat dipercaya sejak dini.

 

4.  Dan jadilah juga orang yang "Cerdas, Arif dan Bijaksana" agar menjadi pembawa kedamaian, minimal bagi 2 teman kita yang sedang bertikai.

 

5.      Terakhir jangan lupa didik juga generasi berikutnya (Anak, junior ditempat kerja/Kuliah/Sekolah, atau ponakan, bawahan, dll) agar berlanjut menjadi orang yang jujur, dapat dipercaya, cerdas dan arif bijak sana karena Allah S.W.T -> bukan karena ingin menjadi Tokoh yang ingin dipandang Orang lain, dll. 

 

To be Contineu..

Karena ini masih kisah awal kenapa Abdullah bin Jahsy Radhiallâhu 'anhu Mencintai “Muhammad” kala itu. Belum sampai bagaimana beliau Bersama Rasul di Madinah, dll.

 

Stay tuned Yaa… :D


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEBIASAAN

Perkecil Circlemu

Bipolar Dan Kopi