Lanjutan Kisah Sahabat Abdullah bin Jahsy Radhiallâhu Part 2

 

·       Dalam kisah sahabat Abdullah bin Jahsy Radhiallâhu 'anhu ada Kisah atau Asabab turunya ayat 217 surat Al – Baqarah.

 

·       Jadi Abdullah bin Jahsy Radhiallâhu 'anhu diminta rasul rasull untuk berjalan dalam sebuah misi dan dibekalkan 1 buah surat dari rasul.

 

Rasullah berpesan bukalah isi surat ini setelah 2 hari perjalanan.

 

Benarlah setelah 2 hari perjalanan dibuka surat itu oleh Abdullah bin Jahsy Radhiallâhu isinya adalah :

 

"Bismillaahr-ahmaanirahiim. Amma ba'du, pergilah kau dengan kawan-kawan yang menyertaimu disertai keberkahan dari Allah hingga kau mencapai sebuah kebun kurma. Dari sana, kau bisa mengintai kegiatan kafilah Quraisy, lalu kau kembali membawa berita mereka".

 

Singkat cerita sampailah dikebun kurma dan Tiba-tiba, mereka melihat kafilah Quraisy dikawal oleh Amru ibnul Hadhrami, Utsman ibnul Mughirah, dan saudaranya; Naufal dan al-Hakam bin Kisan.

 

Para sahabat bermusyawarah apakah akan diperangi kafilah kaum Quraisy ini atau tidak. Karena ini adalah bulan haram.

 

Salah satu sahabat berkata, "kalau kalian membiarkan mereka pergi malam ini, mereka akan memasuki Tanah Haram dan kalian tidak bisa berbuat apa-apa. Akan tetapi, kalau kalian memerangi mereka, kita ada dalam bulan haram.

 

Mereka ragu-ragu dan takut menindaknya. Tapi akhirnya, mereka memberanikan dan memutuskan untuk memeranginya dengan sekuat-kuatnya.

 

Mereka berhasil menawan Utsman ibnul Mughirah dan al-Hakam bin Kisan, sedangkan Naufal dan saudaranya Utsman, berhasil melarikan diri.

 

Menurut keterangan sebagian keluarga Abdullah bin Jahsy, pada waktu itu, Abdullah mengatakan kepada para shahabatnya itu, "Dua puluh persen dari kemenangan yang kita peroleh ini untuk Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam dan sisanya dibagi diantara kita".

 

Sesampainya rombongan di Madinah, Rasulullah bersabda kepada mereka, "Aku tidak memerintahkan kalian mengadakan peperangan di bulan haram", seraya menolak untuk mengambil bagiannya dari hasil kemenangan itu.

 

Abdullah bin Jahsy dan para shahabatnya bersedih hati karena telah bertindak di luar perintah.

 

Belum lagi kampanye Quraisy yang diembus-embuskan dengan gencar, "Muhammad dan shahabatnya menghalalkan pertumpahan darah, perampasan hak milik dan penawanan orang di bulan Haram.

                               

Sesudah bicara orang dipusatkan pada soal itu, keputusan langit turun untuk mengesahkan dan sekaligus mengukuhkan tindakan Abdullah bin Jahsy dan kawan kawannya itu,

 

"Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah, 'berperang dalam bulan itu adalah dosa besar, tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjid Haram, dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan, berbuat fitnah itu lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad diantara kamu dari agamanya, lalu ia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya"(Qs. Al – Baqarah : 217)

 

Ibnu Ishaq berkata, "sesudah ayat tersebut turun, legalah Abdullah dan kawan kawannya, dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mau menerima tawanan dan hasil rampasan perang itu.

 

To be continue…

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEBIASAAN

Bipolar Dan Kopi

Perkecil Circlemu