Beberapa Poin Menarik Dari Buku ESQ
*Gaaeess, ada yg pernah dengar atau familiar dengan istilah "ESQ" (Emotional & Spiritual Quotient) / Kecerdasan Emosional dan Spiritual.?*
Penulis akan memberi beberapa poin menarik dari buku ini.
Baiklah tak berlama - lama lagiii,,,
Ini diaaa,,Let's gooo..!!
*1. Berinvestasilah untuk otak anda karena itu lebih penting dan produktif,* orang-orang didunia akhirnya sulit menggunakan otak mereka sehingga seringkali yang mereka lakukan ditentukan oleh bukti sosial yang pada gilirannya membuat keputusan yang salah.
➡️ Maksudnya disini adalah dengan kita banyak ilmu, kita bisa membuat keputusan² dalam hidup yang lebih baik.
*2. Ulang - ulang konten (bacaan, tontonan, dll) yang anda anggap baik berali - kali,* agar anda semakin mengerti dan meresapi apa maksud dan tujuan baik didalamnya. Terkadanag dibacaan / tontonan pertama kita miss apa yang hendak disampaikan penulis/pembuat konten.
*3. Didalam ilmu psikologi ada istilah problem focus coping. Yaitu cara kita menghadapi masalah atau tekanan dengan menangani akar masalah dari apa yg dihadapinya.* Untuk ini, dibutuhkan konseling dari psikolog atau pengobatan dari psikiatri yg kompeten.
➡️ Maksudnya disini adalah ketika ada seseorang mengalami masalah psikis/mental/kejiwaan, perlu dibantu oleh psikolog/psikiatri yang kompeten untuk menyelesaikannya.
Agar orang tersebut mampu melanjutkan kehidupnya dengan baik.
4. Poin ke-4 ini yang akan berkembang menjadi poin ke-5 dan terakhir ke-6.
*Yaitu, konsep "Kecerdasan Emosional" ala barat semata, tidak cukup.* Kecerdasan emosional ala barat yang dikemukakan oleh Salovey dari Harvard University, hanya merumuskan 5 komponen, yaitu:
- Kemampuan mengenali emosi diri
- Kemampuan mengenali emosi orang lain
- Kemampuan memotivasi diri
- Kemampuan mengelola emosi diri
- Kemampuan membina hubungan yang baik dengan orang lain
5. Masih ada yang kurang dalam konsep kecerdasan emosi ala barat, diantaranya adalah *tidak adanya komponen norma atau nilai.*
6. Sehingga bila kita hanya mengikuti teori atau konsep barat ini saja dalam hal pengembangan karakter, maka karyawan kita dan anak-anak kita tidak akan memiliki batasan perilaku.
Jadi dalan konsep kecerdasan emosional barat *asalkan tidak menyinggung orang lain, suatu perbuatan, yang melanggar nilai sekalipun, akan dianggap biasa dan dimaklumi.*
➡️ Maksudnya disini adalah *Nilai Agama* atau *Nilai Luhur Suatu Budaya* di daerah tertentu. Contohnya :
*- Budaya :* Suatu hari ada seorang teknisi mesin dari perusahaan di Indonesia dikirim ke Jepang untuk belajar hal baru. Ketika dia pulang lalu bercerita tentang sesuatu yang membuat dia terheran - heran.
Jadi ceritanya begini, dia dan kawan Jepangnya sedang antri di kasir seperti di-Superindo, lalu tiba² pintu kasir nomor 3 dibuka.
Orang² yang dari tadi ngantri di jalur 1 dan 2 tidak bergerak sama sekali ke jalur 3 yang dibuka.
Mereka membiarkan orang yang baru datang untuk masuk, mengisi, dan mengantri di jalur 3 tersebut.
Keereen yaaa, itulah kecerdasan emosional yang ada nilai budaya/norma luhur disuatu daerah atau bangsa.
*Sekarang mari kita bahas yang "Nilai - Nilai Agama"*
Kita coba ambil kasus tentang LGBT. Mereka berani bersuara dan dengan percaya dirinya melakukan hal menyimpang tersebut atas dasar HAM.
Mereka juga berlasan,
Ini kan tubuh2 kami,, terserah kami mau ngapain juga, selagi kami gak ganggu ketertiban dan gak ganggu siapa², sah2 aja dong.? *(Pengen Jitak Rasanya).*
Kalau ada teman atau dilingkunganya yang kayak begini, saya beri sedikit kunci jawabannya (hehe) :
- Iya memang betul itu tubuhmu dan menurutmu kamu terserah mau ngapain aja dengan tubuh itu, asal gak ganggu orang lain dan ketertiban.
- Tapi kamu perlu ingat kita ini hidup di Indonesia, dimana Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum, dan poin pertamanya adalah "Ketuhanan Yang Maha Esa".
- Loch apa hubungannya pancasila dan poin pertamaa dengan LGBT.?
- Ya berhubungan banget-lah, kan Sila Pertama *"Ketuhanan Yang Maha Esa".*
- Berarti kita Yakin pada Tuhan.
- Karena kita yakin pada Tuhan, berarti kita patuh pada Tuhan.
- Tuhan menyuruh kita untuk tidak berprilaku LGBT.
- Tuhan kasih tubuh itu bukan untuk dipake semaunya.
- Tuhan kasih kita petunjuk harus bagaimana memperlakukan tubuh ini & bagaimana hidup dengan menggunakan tubuh ini.
- Jadi jangan main2 dengan anugrah Tubuh dan Kehidupan yang diberikan Tuhan pada kita.
- Apapun yang disuruh oleh-Nya dan dilarang oleh-Nya pasti ada kebaikan disitu.
- Logikanya semua orang pengen yang baik, ada menikah yg baik, kenapa harus melampiaskannya ke tindakan LGBT.?
- Jadi intinya LGBT ini penyakit ya kawan - kawan dan jangan mau menerimanya dengan alasan apapun termasuk HAM.
- Mereka bakal muncul lagi ni ke permukaan entah berepa tahun lagi, yang jelas mereka sedang siap - siap.
- Dan selalu issue yang di daungkan adalah HAM.
Baiklah kita sudah lihat bagimana kalau manusia hidup dengan nilai budaya yang luhur yang saya ambil contoh di Jepang tadi.
Lalu kita juga sudah melihat bagaimana jika manusia hidup tanpa menajaga "Nilai - Nilai", baik nilai - nilai agamanya maupun juga nilai luhur budayanya.
ESQ (Emotional & Spiritual Quetion) hadir untuk meluruskan hal - hal semacam ini, dimana kita perlu menjadi manusia yang keereen.
Kereen secara intelektual, tapi juga harus dibarengi dengan kereen secara Emosional dan keereen secara Spiritual. Barulah kita bisa menjadi manusia kereeen yg seutuhnya.
Tak bisa salah satu saja atau salah dua.
Karena jika tidak, bisa terjadi seperti contoh kasus diatas tadi.
Baiklah, saya cukupkan tulisan kaliini..
Saya ucapkan trimakasih sudah membaca sampai akhir ini..^_^
Dari emosi yang sedang dikendalikan saya pamit undur diri...🙏😄
_*Wassalammu'alaikum Wr.Wb*_
-Saitama-
Komentar
Posting Komentar