Menjadi Tua
🌿MASA TUA
YANG ANGGUN🌿
Fajar menyapa tanpa tergesa.
Ia tahu, waktu tak lagi dikejar, tapi disyukuri.
Dan engkau yang sedang menua, bukan menjadi lemah, tapi sedang _diberi karunia untuk memahami yang tak sempat dibaca ketika muda._
Engkau kini sampai di musim hidup,
dimana kecepatan bukan lagi menjadi ukuran,
_melainkan kejernihan hati, dan lapangnya dada._
_Kini Saatnya Merawat Diri,_
_Bukan Mengejar Dunia Lagi._
Wahai jiwa yang telah lama berlari,
kini bukan saatnya untuk membuktikan apa-apa.
Istirahatlah dengan penuh kesadaran, karena tubuhmu pun ingin dipeluk.
Merawat diri di usia tua bukan keegoisan.
Itu adalah _*bentuk syukur.*_
Karena tubuh adalah titipan yang diminta kembali dalam keadaan sebaik-baiknya.
Pilih Sunyi,
Hindari Ramai yang Menguras.
Tak semua undangan layak disambut.
Tak semua percakapan patut ditanggapi.
Kini saatnya engkau memilih,
bukan karena sombong, tapi karena engkau paham bahwa _damai lebih berharga dari sekedar ramai._
Tua bukan berarti usang, tapi matang.
Dan yang matang,
tak mudah goyah oleh gaduh.
Terangi Usia dengan Memberi, Tanpa Perlu Dikenal.
Jangan risau jika kebaikanmu tak disebut.
Jangan kecil hati bila kau dilupakan.
Sebab tangan yang memberi di usia senja adalah _cahaya yang disimpan Tuhan diam-diam._
“Di usia tua, kebaikan tak lagi untuk pujian, tapi untuk persiapan pulang.”
Maafkan Masa Lalu,
Lembutkan Hati Sendiri ...
Makin tua, makin terasa bahwa yang terberat bukan beban di pundak,
_tapi *luka yang belum selesai.*_
Lepaskan !
Engkau _tak harus menang_ atas semuanya.
Kau _hanya perlu damai_ untuk menjalani sisa usia.
_“Maaf yang kau berikan hari ini mungkin tak mengubah orang lain. Tapi ia menyembuhkan dirimu sendiri.”_
Kebenaran Tak Perlu Diributkan Terus - Menerus,
Ada masanya engkau menjelaskan.
Tapi kini, engkau cukup ...
Menjadi bijak.
Menjadi teduh. Menjadi sejuk bagi sekitarmu.
Tertawalah Tanpa Beban,
Berdoalah Tanpa Tergesa-gesa,
_isi waktu bukan dengan penyesalan,_
_tapi dengan syukur atas segala yang masih bisa dinikmati sampai hari ini._
Usia tua adalah surat cinta dari langit.
Isinya adalah kesempatan untuk
_kembali kepada diri sendiri, kepada Tuhan, dan kepada hidup yang sebenar-benarnya.”_
Maka ketika fajar datang dan engkau masih terbangun,
katakan dalam hatimu:
_Terima kasih Allah._
_Hari ini aku tidak harus hebat._
Aku hanya ingin CUKUP...
Cukup sehat,
Cukup damai,
Cukup tahu arah pulang.
_Dan itulah tanda: engkau telah menjadi tua dengan anggun._
Dari seorang lansia ...
Komentar
Posting Komentar