Postingan

KEBIASAAN

Gambar
Pembeda antara orang sukses dan orang gagal adalah “KEBIASAN”, orang sukses memiliki “KEBIASAN” yang baik orang gagal memeliki “KEBIASAN”   yang buruk,   orang sukses adalah dia yang mengendalikan “KEBIASANNYA” dan orang gagal adalah yang dikendalikan “KEBIASANNYA”.

Pengalaman

Gambar
Jauah jalan banyak diliek, lamo iduik banyak diraso. ✨ Semakin jauh melangkah, semakin banyak yang dilihat. Semakin lama hidup, semakin banyak yang dirasa. Peribahasa Minangkabau ini mengajarkan bahwa pengalaman adalah guru terbaik. Semakin luas langkah dan perjalanan seseorang, semakin banyak pelajaran hidup yang ia temui — baik suka maupun duka. Hidup bukan sekadar panjang umur, tapi bagaimana kita belajar dari setiap langkah dan rasa yang dilewati. 🌿 🚶‍♂️ Jauh berjalan membuka mata, lama hidup membuka hati. #Pituluik #PeribahasaMinang #KearifanLokal #BudayaMinangkabau #NilaiHidup #Pengalaman #Hikmah

Bisnis Yang Cepat Dapat Cuan

Sumber paling gampang buat cari duit: - Nafsu laki-laki - Keinginan cewek buat tampil cantik - Kesehatan orang yg udah lansia - Pendidikan buat anak - Ketakutan orang kaya kehilangan hartanya - Ambisi orang bokek yg pengen cepet kaya. 1. Nafsu laki-laki: Contoh: Industri konten dewasa, aplikasi kencan premium, situs atau layanan langganan video/streaming dengan fitur interaksi khusus. Misalnya, platform live-streaming di mana pengguna membayar untuk konten eksklusif atau interaksi personal. 2. Keinginan cewek untuk tampil cantik: Contoh: Bisnis kosmetik, klinik kecantikan, perawatan kulit, atau produk perawatan tubuh. Produk-produk ini bisa mencakup make-up, skincare, alat kecantikan, hingga kursus make-up atau influencer kecantikan yang menjual produk afiliasi. 3. Kesehatan orang yang sudah lansia: Contoh: Bisnis alat bantu kesehatan, kursus senam lansia, suplemen khusus lansia, layanan home care, hingga teknologi kesehatan (misalnya wearable device yang bisa memonitor kondisi kesehat...

Menjadi Tua

🌿MASA TUA  YANG ANGGUN🌿 Fajar menyapa tanpa tergesa.  Ia tahu, waktu tak lagi dikejar, tapi disyukuri. Dan engkau yang sedang menua, bukan menjadi lemah, tapi sedang _diberi karunia untuk memahami yang tak sempat dibaca ketika muda._ Engkau kini sampai di musim hidup, dimana kecepatan bukan lagi menjadi ukuran, _melainkan kejernihan hati, dan lapangnya dada._ _Kini Saatnya Merawat Diri,_ _Bukan Mengejar Dunia Lagi._ Wahai jiwa yang telah lama berlari, kini bukan saatnya untuk membuktikan apa-apa. Istirahatlah dengan penuh kesadaran, karena tubuhmu pun ingin dipeluk. Merawat diri di usia tua bukan keegoisan.  Itu adalah _*bentuk syukur.*_ Karena tubuh adalah titipan yang diminta kembali dalam keadaan sebaik-baiknya. Pilih Sunyi,  Hindari Ramai yang Menguras. Tak semua undangan layak disambut. Tak semua percakapan patut ditanggapi. Kini saatnya engkau memilih,  bukan karena sombong, tapi karena engkau paham bahwa _damai lebih berharga dari sekedar ramai._ Tua b...

Tanda Kesehatan Jiwa

Selamat hari Kesehatan Jiwa, 10-Oktober-2024. Tanda sehat jiwa versi penyintas ODS/ODGJ : 1. Mengakui dan menerima keterbatasan diri, bukan untuk orang lain, tapi terutama untuk diri sendiri.   2. Mau belajar menerima anggota keluarga yang lain apa-adanya, dengan meminimalkan prasangka negatif, karena pencapaian pemulihan juga adalah hasil dari interaksi dan dukungan dari anggota keluarga yang lainnya. 3. Terus berproses untuk mau menjalani peran & menerima tanggung jawab yang jadi bagiannya secara sadar serta sungguh-sungguh. 4. Berproses menumbuhkan kesadaran secara terus menerus bahwa diri sendiri membutuhkan terapi medis yg berkelanjutan, tanpa terpengaruh oleh pihak lain yang tidak memahami. 5. Terus belajar berproses menerima kehilangan, dukacita dan kesulitan hidup sebagai bagian dari proses perjalanan kehidupan yang dialami setiap orang. 6. Berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan secara proporsional dan seimbang, berusaha tidak dipengaruhi oleh prasangka negatif....

Sekuat Apa Tekadmu?

Sekuat apa tekadmu? Segigih apa kamu berusaha?  Sebenarnya bukan soal kuatnya otot atau kerasnya kepala. Semua kembali pada satu hal: purpose. Kalau tujuanmu dangkal, sedikit capek saja kamu berhenti. Sedikit gagal saja kamu menyerah. Tapi kalau purpose-mu dalam, jelas, dan terasa sampai ke tulang, malas jadi kecil, excuse jadi hilang. Purpose itu seperti api dalam tungku. Tanpa api, besi tetap dingin meski kamu pukul sekeras apa pun. Dengan api, sekali pukul pun bisa membentuk baja. Pertanyaannya, sudahkah kamu menemukan apimu? Baca caranya. https://aansetianto.com/meluruskan-tujuan-hidup/

Melihat Bagaimana Jalan Hidup Seorang Sufi

Gambar
Rumus Sufi Seni Berserah Hidup manusia tidak pernah lepas dari ikhtiar dan takdir. Kita sering merasa gelisah ketika berusaha mengendalikan sesuatu yang sejatinya berada di luar jangkauan kita. Kegelisahan itu lahir karena hati ingin memaksa takdir agar sejalan dengan keinginan. Padahal semakin kuat manusia menekan sesuatu yang tidak bisa dikuasai, semakin jauh ia dari ketenangan. Para sufi mengajarkan keseimbangan hidup dengan satu rumus sederhana: kendalikan apa yang bisa dikendalikan, lalu berserahlah sepenuhnya kepada Allah untuk apa yang tidak mungkin dipegang manusia. Kendali itu meliputi pikiran, ucapan, perbuatan, niat, dan doa. Itulah ladang yang Allah titipkan kepada kita untuk dikelola. Setelah benih usaha ditanam, jangan biarkan hati terikat pada hasil, sebab buah dari usaha tidak ditentukan oleh tangan manusia, melainkan oleh kehendak Allah. Allah menegaskan dalam Al-Qur’an: ﴿وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَى۝ وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَى۝ ثُمَّ يُج...

Hutang

Utang adalah kata yang hampir semua orang kenal. Ada yang menggunakan utang untuk modal usaha, ada yang memanfaatkannya untuk membeli rumah, dan ada pula yang terjebak dalam lingkaran pinjaman konsumtif. Masalahnya bukan hanya pada seberapa besar utang itu, tetapi lebih dalam lagi: pada mindset atau pola pikir. Banyak orang berpikir utang adalah solusi praktis setiap kali uang tidak cukup. Ketika gaji habis di pertengahan bulan, utang jadi pilihan. Saat ada keinginan untuk membeli sesuatu yang sebenarnya belum sanggup, utang lagi-lagi jadi jawabannya. Pada akhirnya, utang terasa seperti jalan keluar yang wajar, padahal sebenarnya ia sedang menggali lubang yang semakin dalam. Sejumlah penelitian juga membuktikan bahwa faktor psikologis dan pola pikir lebih berpengaruh daripada sekadar jumlah penghasilan. Orang dengan gaji besar pun bisa terlilit utang jika mindset mereka keliru. Sebaliknya, orang dengan penghasilan sederhana bisa hidup tanpa utang jika pola pikirnya benar. Mari kita lih...